Hari pertemuan kita tanggal 23 agustus 2013
hari jumat kisaran pukul 3.30pm, pertemuan ke3
jika dihitung sejak pertama kali kita bertemu, tapi ini pertemuan
pertama kita sebagai dua orang yang akan
memulai kisah baru. Atau apapun itu, intinya kebahagiaan dimulai.
Kita berencana untuk saling bertemu.
Kita bertemu di toko buku gramedia, sore itu
aku tiba lebih dahulu darimu. Menunggu dan melihat-lihat diantara deretan
buku-buku, kemudian handponeku berdering....ternyata itu pesan darimu. “dimana?”
“yang pake kerudung ijo, baju putih ya?” dan kemudian kau datang dengan
setangkai mawar merah yang kau pegang. Mengejutkan...belum apa-apa satu dari
semua harapan yg aku inginkan dari laki2, kau wujudkan. Setangkai mawar merah
pertama kali. Itu adalah kesan pertama dipertemuan kita saat itu. Saat itu saja
aku sudah memutuskan akan memilihmu.
Aku sampai lupa, apakah saat itu kita sempat
bersalaman atau tidak. Sangking terkejutnya.
Kemudian kita saling salah tingkah dan hal
yang paling menggelikan adalah kau tidak bisa menyembunyikan bahwa kau terlihat
sangat gerogi. Tanganmu gemetar, bibirmu bergetar, rasanya seperti...ya tuhan
laki-laki ini...
Kita berjalan keparkiran, dan kau bilang “lo
lucu juga ya...” entah apa maksutnya dan dari segi mana lucunya, sampai detik
ini aku tidak tahu.
Motor mio hitam dengan kode kendaraan BE 7872 , kita menuju ke bioskop. Dan film
yang saat itu kita tonton berdua, untuk yang pertama kali adalah “the conjuring”. Sungguh pemilihan film
yang sangat tepat, sangat bagus, film hantu. Oke baiklah. Aku pasrah,
ekspresiku pasti akan terlihat sangat konyol.
Sebelum film dimulai, kita duduk didepan theater 3 dan saling berbincang. Aku
bilang padamu bahwa ini adalah mawar pertama dari seorang laki-laki, ah..betapa
bodohnya aku, dalam hati aku malu sekali setelah mengucapkannya. Kau bilang,
“bakal ada mawar yang kedua..ketiga..keempat..kelima..dst”
Akhirnya film segera dimulai dan kita mulai
konsentrasi dengan film dilayar, dan yeah...ekspresiku pasti sangat aneh
sampai-sampai kau tertawa melihatnya. Dengan semua ekspresiku yang aneh, duduk
gelisah dan berteriak tidak jelas, tiba-tiba..eh tidak sengaja aku meraih
tanganmu saat itu yang memang sedang dalam posisi terbuka, entah memang kau
siapkan begitu sebelumnya atau entahlah rasanya seperti yang ada difilm-film
haha. Malu sekali.
Sepulang dari sana kami dinner di digger’s cafe dengan penerangan temaram
dari lampu minyak yang menyerupai lilin. Kita saling bertatapan dan tidak
banyak bicara. Aku sangat menyukai suasana saat itu. Rasanya tidak bisa digambarkan
oleh kata-kata, kau memperlakukanku dengan sangat spesial di hari itu.
Bukan syarat akan kemewahan kencan pertama
yang membuatku merasa begitu spesial, melainkan bahwa aku tidak menyangka ada chemistry yang kuat kurasakan saat
pertemuan hari itu. Kita menghabiskan waktu dengan bercerita hal-hal yang
sederhana dengan saling menatap tepat dimata, berpaling karna malu, kemudian
menatap lagi. Ah...bahagianya saat itu. Bahagia sekali.
Waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 malam,
dengan berat hati kita memutuskan untuk pulang. kau mengahantarku ke kos Bagas,
sedikit tidak rela mengakhiri hari itu. Pada saat kau berpamitan, aku sengaja
tidak mengingatkanmmu tentang mawar yang kutitipkan didalam tas mu. Aku tidak
berani memintanya. Kau pun pergi, tapi tidak berapa lama aku mendengar suara
derungan motormu mendekat. Dalam hati...”pasti dia sudah ingat kalau bunga itu
masih didalam tasnya..”
Ternyata bukan hanya itu, kau mengeluarkan
sebuah benda berbentuk kotak persegi, dibungkus dengan kertas kado berwarna
merah muda dengan motif hati dan dihiasi pita berwarna merah muda, manis sekali
pikirku. Kau memberikannya bersama mawar tadi. Dan untuk beberapa kalinya
dihari itu, aku terkejut lagi...hari itu benar-benar penuh dengan kejutan.
Kemudian hatiku berbisik.....”sepertinya aku akan benar-benar mencintainya
setelah malam ini.......”